Ceramahsingkat tentang BERHIJAB. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Tidak usah kau turuti para feminis yang mengagung-agungkan kebebasan dengan melepas hijab. Mari kita ucapkan pujian kepada Allah SWT yang telah memberikan kita banyak
Batas aurat wanita merupakan objek perbedaan pendapat ulama sejak dulu. Saya tidak akan masuk di wilayah ini. Yang mau saya bahas adalah sesuatu yang disebut Al-Qur’an untuk menutup aurat itu. Ada tiga jenis barang/sandang yang disebut Al-Qur’an yaitu hijâb Surat Al-Ahzab ayat 53, jilbâb/jalâbib Surat Al-Ahzab ayat 59, dan khimâr/khumur Surat An-Nur ayat 31. Ketiganya turun dalam sebuah konteks. Kita perlu tahu asal-usulnya agar tidak ikut-ikutan salah kaprah. Ayat hijâb turun untuk istri-istri Nabi. Ada juga yang berpendapat, meski redaksinya khusus خاص, tetapi ketentuannya berlaku umum عام. Orang yang berpendapat seperti ini memerintahkan wanita-wanitanya berinteraksi dengan lelaki lain di balik hijâb. Apakah hijâb itu? Ibnu Jarir At-Thabari, dalam tafsirnya, mengutip sejumlah riwayat. Hijâb adalah tirai atau tabir. Ayat itu turun saat resepsi pernikahan Nabi dan Zanab binti Jahsy. Para sahabat keluar masuk rumah Nabi, melihat, dan berinteraksi dengan istri Nabi. Nabi merasa terganggu dan kemudian membuat tabir. Lantas turunlah ayat ini. Para sahabat selanjutnya hanya boleh berinteraksi berbicara, bertanya atau meminta sesuatu dari balik tabir. Tabir dapat berupa kain atau dinding atau sesuatu yang lain yang menghalangi interaksi langsung. Ada juga riwayat mengatakan, ayat itu turun setelah Sayyidina Umar RA memberi saran kepada Nabi لو حجبت عن أمهات المؤمنين؛ فإنه يدخل عليك البر والفاجر، فنـزلت آية الحجاب Artinya, “Orang baik dan jahat masuk ke rumahmu. Tidakkah sebaiknya dibuatkan tirai bagi ibu-ibunya kaum mukminin,” kemudian turunlah ayat itu. Dalam Tafsir Qurthubi, disebutkan riwayat serupa. Umar berkata kepada Nabi, يا رسول الله، إن نساءك يدخل عليهن البر والفاجر، فلو أمرتهن أن يحتجبن، فنزلت الآية Artinya, “Wahai Rasulullah, ada orang baik dan jahat masuk ke rumah dan bertemu istri-istrimu. Sebaiknya mereka diperintahkan membuat tirai.” Kemudian turunlah ayat itu. Dari sejumlah riwayat yang diterangkan dalam kitab tafsir, saya—pertama, mengikuti pendapat bahwa hijâb itu bukan pakaian yang melekat. Dia adalah tabir atau tirai. Karena itu, saya menolak istilah hijâb untuk menyebut kain penutup kepala wanita. Dan wanitanya, dalam istilah populer, disebut dengan hijaber. Dari dulu sampai sekarang, saya tidak pernah ikut latah menyebut kain penutup kepala wanita dengan hijâb. Kedua, saya mengikuti pendapat bahwa ketentuan soal hijâb tabir/tirai itu berlaku khusus untuk istri-istri Nabi. Kenapa? Allah menghendaki kesucian keluarga Nabi Surat Al-Ahzab ayat 33. Berikutnya, standar moral istri-istri Nabi itu tinggi. Ini ditegaskan oleh Allah Surat Al-Ahzab ayat 32 يا نساء النبي لستن كأحد من النساء Artinya, “Hai istri-istri Nabi, kalian tidaklah seperti wanita-wanita lain.” Karena standar moralnya tinggi, istri-istri Nabi jika melakukan perbuatan tercela, diancam dengan siksa dua kali lipat Surat Al-Ahzab ayat 30. Berbeda dengan wanita lain, janda Nabi juga haram dinikahi selama-lamanya Surat Al-Ahzab ayat 53. Berbeda dengan ayat hijâb, ayat jilbâb turun untuk seluruh wanita Muslimah, termasuk istri-istri Nabi Surat Al-Ahzab ayat 59 يا أيها النبي قل لّأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهِن ۚ ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين ۗ وَكان اللّه غفورا رحيما Apakah jilbab itu? Apa fungsinya? Imam Qurthubi menyatakan, jilbâb—bentuk jamaknya jalâbib— adalah pakaian yang lebih besar ketimbang khimar ثوب أكبر من الخمار. Menurut Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud, jilbab adalah selendang الرداء. Ada juga yang bilang tudung قناع. Qurthubi memilih pendapat, jilbab adalah pakaian yang menutup seluruh badan الثوب الذي يستر جميع البدن. Kalau sekarang, mungkin semacam baju kurung atau abaya. Bagaimana cara menutupnya? Ada yang bilang dari kepala sampai bawah, menyisakan satu mata untuk melihat. Ada juga yang bilang, menutup separuh muka sampai ke bawah. Tentu saja ini bagi yang berpendapat bahwa semua tubuh wanita adalah aurat. Di bagian lain, ketika menafsirkan ayat الا ما ظهر منها Surat An-Nur ayat 31, Qurthubi menyatakan bahwa pendapat terkuat adalah aurat wanita dewasa terhadap lelaki asing itu kecuali wajah dan telapak tangan. Berikutnya adalah apa fungsi jilbab? Ayat ini menegaskan, “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Oleh karena itu mereka tidak diganggu.” Imam Thabari menfsirkan ayat ini sebagai berikut يا أيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين لا يتشبهن بالإماء في لباسهن إذا هن خرجن من بيوتهن لحاجتهن، فكشفن شعورهن ووجوههن ولكن ليدنين عليهن من جلابيبهنّ؛ لئلا يعرض لهن فاسق، إذا علم أنهن حرائر، بأذى من قول Artinya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang beriman agar mereka tidak menyerupai pakaian budak-budak wanita yang menampakkan wajah dan rambut mereka ketika keluar rumah untuk suatu keperluan. Tetapi, agar mereka itu menjulurkan pakaiannya sehingga tidak diganggu orang-orang fasik dengan ucapan-ucapan yang melecehkan karena tahu mereka itu wanita-wanita merdeka.” Imam Thabari menjelaskan asbabun nuzul ayat ini terkait dengan budaya Arab dalam hal pakaian wanita. Pakaian budak-budak wanita lebih terbuka sehingga rentan diganggu. Islam memberikan tuntunan agar wanita-wanita merdeka dan terhormat menutup tubuhnya sebagai identitas bahwa mereka bukan budak sehingga terhindar dari pelecehan. Terkait ayat ini, saya—pertama—mengikuti pendapat bahwa perintah mengulurkan pakaian wanita itu berlaku sepanjang zaman. Kedua, meski konteks ayat ini terkait dengan perbudakan dan perbudakan sudah lenyap, illat ayat ini masih relevan, yakni wanita yang menutup auratnya lebih berpotensi terhindar dari pelecehan laki-laki. Ketiga, jilbab dalam pengertian ayat ini ternyata tidak sama dengan jilbab dalam pengertian yang berlaku di sini Indonesia hari ini kain penutup kepala. Keempat, saya mengikuti pendapat, meski wanita harus menutup auratnya, jilbab alias baju kurung adalah salah satu bentuk pakaian, tetapi bukan satu-satunya untuk menutup tubuh wanita. Kelima, batas aurat wanita masih terus diperselisihkan. Saya mengikuti pendapat, aurat wanita dewasa adalah kecuali wajah dan telapak tangan atau organ yang biasa tampak sesuai adat kebiasaan yang tidak menimbulkan kerawanan. Salah satu yang tidak rawan itu adalah separuh lengan نصف الذراع dan separuh betis menurut Madzhab Hanafi. Khimâr jamaknya khumur. Khimâr/khumur muncul di dalam Surat An-Nur ayat 31. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mendefinisikan khimar sebagai “المقانع يعمل لها صنفات ضاربات على صدور النساء,” yaitu tudung kepala yang menjulur hingga menutup dada wanita. Dari asal katanya, apa yang dikenal sekarang sebagai jilbab itu lebih pas disebut sebagai khimâr. Khimâr adalah kerudung wanita, yang menjulur hingga menutup lobang leher pakaiannya جيوبهن sehingga menutup bagian dadanya ketika membungkuk. Menurut Qurthubi, ayat ini mengoreksi tradisi wanita Arab. Ketika mengenakan kerudung, mereka menyampirkan ujungnya ke balik punggung sehingga tidak menutup dadanya. Dengan cara itu, dada wanita akan kelihatan ketika membungkuk dan menonjol dalam posisi tegak. Tren ini juga ada di Indonesia, yang diolok-olok dengan istilah jilboob. Dari tiga ayat ini, saya menyimpulkan sementara. Pertama, syariat Islam menetapkan kewajiban wanita menutup aurat. Namun, batas aurat wanita dewasa masih terus diperdebatkan. Kedua, aurat wanita adalah organ tubuh wanita yang rawan. Dari dulu sampai sekarang, aurat wanita yang rawan, yang mudah terlihat dan menimbulkan rangsangan, adalah dadanya. Oleh karena itu, Al-Qur’an secara khusus mengisyaratkan agar organ itu ditutup. Namun demikian, Al-Qur’an juga menoleransi batas aurat wanita berdasarkan “apa yang biasa tampak.” Apa yang biasa tampak, yang tidak menimbulkan kerawanan, tentu berbeda antara satu dan lain daerah. Oleh karena itu, ada ulama berpendapat, asalkan sudah berpakaian sopan dan menutup organ yang paling rawan, itu sudah memenuhi ketentuan syar’i. Wallâhu a’lam. Ustadz M Kholid Syeirazi, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama
\n\n\n \n \nceramah tentang hijab syar i
16 Contoh Ceramah Singkat Tentang Hijab Contoh Ceramah Singkat . Serta ada aturan dalam berhijab, yaitu pakaian yang sesuai syariat islam (syar'i). Namun, dewasa ini banyak sekali wanita muslimah yang belum mampu menutup aurat. Malah, tidak sedikit yang sengaja memperlihatkan aurat mereka. Astaghfirullah. Dalam dunia fashion muslim di tanah air, ada beberapa istilah yang kita kenal terkait dengan hijab. Di antaranya adalah hijab, kerudung, khimar, maupun jilbab. Kemudian, belakangan istilah hijab syar’i juga semakin populer. Sebelum membahas tentang hijab yang sesuai dengan syariat Islam, ada baiknya kita mengulas sedikit tentang pengertian hijab syari’i, kerudung, maupun jilbab menurut berbagai sumber. Pengertian Hijab Syar’i, Kerudung, dan Jilbab Jilbab Istilah pertama yang paling umum digunakan di Indonesia adalah jilbab. Apa itu jilbab? Sebenarnya, ada beberapa pendapat para ulama terkait pengertian jilbab. Berikut adalah beberapa di antaranya Menurut As-Sindi, jilbab diartikan sebagai kain yang dikenakan seorang perempuan untuk menutup kepala, dada maupun punggung saat akan keluar rumah. Menurut Ibnu Rajab, Al-Albani, dan Al-Baghawi, jilbab merupakan kain penutup tubuh dari kepala hingga kaki yang dikenakan sebagai lapisan luar pakaian. Dalam hal ini, penggunaan jilbab hampir sama dengan jas hujan. Dalam bahasa arab, jilbab berarti pakaian panjang dan longgar untuk menutup tubuh wanita, kecuali bagian yang dikecualikan, yakni wajah dan telapak tangan. Nah, dari beberapa definis di atas, jilbab tidak hanya diartikan sebagain kain segi empat penutup kepala, melainkan penutup seluruh tubuh. Selain itu, ketentuan mengenakan jilbab bagi wanita adalah saat akan keluar rumah dan saat berada di rumah jika di sana ada seorang pria yang bukan muhrimnya. Hijab Syar’i Di Indonesia, istilah hijab syar’I dimaknai hampir sama dengan jilbab namun ukurannya lebih lebar dan lebih menutupi. Namun sebenarnya, ada sedikit perbedaan pengertian hijab Syar’i dengan jilbab. Dalam bahasa Arab, hijab berarti penghalang, tabir, maupun penutup. Maknanya lebih umum dan menyeluruh. Sementara itu, hijab syar’i adalah cara berpakaian seorang muslimah yang baik dan sesuai dengan syariat Islam. Kerudung dan Khimar Istilah kerudung dan khimar sebenarnya sama. Kerudung adalah istilah bahasa Indonesia. Kerudung diartikan sebagai penutup kepala, leher, hingga dada. Di Indonesia, istilah ini juga dimaknai sama dengan jilbab. Namun sebenarnya, istilah kerudung lebih sempit maknanya, karena hanya mengacu kepada penutup kepala hingga dada. Sementara itu, jilbab mengacu kepada penutup seluruh tubuh. Dari beberapa definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Hijab Syar’i adalah istilah yang lebih universal untuk menggambarkan bagaimana seorang wanita muslimah hendaknya berbusana, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Ketentuan Hijab Syar’i Menurut Syariat Islam Mengenakan hijab adalah suatu kewajiban bagi seorang wanita muslimah. Sebenarnya, ketentuan busana seorang muslim dan muslimah telah diatur dalam Al-Qur’an maupun hadits. Lalu, seperti apa sebenarnya hijab yang sesuai Syariat Islam? Agar tidak keliru dalam memilih busana yang akan anda kenakan sehari-hari, ada baiknya kita simak dulu beberapa syarat hijab syar’i menurut ajaran agama Islam. Menutupi Seluruh Aurat Seperti dibahas pada bagian pengertian Hijab Syar’i di atas, busana seorang wanita hendaknya menutup seluruh aurat atau anggota badan, selain bagian yang dikecualikan, yakni tangan dan muka. Surat An-Nur ayat 31 secara jelas menegaskan kaum wanita diwajibkan menutupkan kain kerudung ke dadanya. Dalam ayat ini, kerudung yang dimaksud adalah khimar. Jadi, jilbab atau khimar yang sesuai syari’at Islam hendaknya menutupi dadanya secara sempurna. Jilbab atau kerudung pendek yang selama ini kita lihat di pasaran hanya menutupi bagian kepala dan leher, namun tidak menutupi bagian dada. Dengan kata lain, jilbab pendek belum memenuhi kaidah hijab yang sesungguhnya. Hijab Bukan Perhiasan Mungkin, banyak muslimah yang mengenakan busana hijab syar’i sebagai bagian dari fashion style atau bahkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Ini bukanlah tujuan hijab yang sebenrnya. Pakaian tidak bertujuan menarik simpati siapapun. Sebaliknya, hijab berfungsi melindungi diri kaum Hawa dari kemaksiatan dan godaan kaum laki-laki. Masih dalam surat An-Nur ayat 31, disebutkan bahwa tidak diperbolehkan menampakkan perhiasan kecuali kepada muhrimnya. Kata zinaah atau perhiasan diartikan dalam dua makna, yakni perhiasan yang melekat pada diri seorang wanita, yakni wajah, bibir, kulit, maupun auratnya secara keseluruhan. Makna kedua adalah perhiasan dalam arti yang sesungguhnya, yakni perhiasan yang dikenakan seorang wanita untuk mempercantik jasmaninya. Bisa disimpulkan bahwa hijab justru berfungsi menyembunyikan perhiasan, bukan sebagai perhaiasan. Hijab tidak dikenakan untuk menarik simpati atau pujian orang lain. Sebaliknya, hijab melindungi seorang muslimah dari itu semua. Berbahan Tebal Pernah melihat seorang wanita mengenakan busana panjang namun nerawang? Artinya, wanita tersebut belum berhijab. Tujuan dari hijab yang sesungguhnya adalah agar terhindar dari kemaksiatan dan godaan kaum Adam. Jika busana yang anda kenakan menerawang, anda justru akan menjadi pusat perhatian, dan laki-laki juga akan termotivasi untuk menggoda anda. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah bersabda “Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah saya lihat sebelumnya, 1 kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakan memukul orang ialah penguasa yang zhalim 2 wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan yang amat panjang” HR. Muslim Berdasarkan hadits di atas, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa wanita yang berpakaian tipis dan menerawang sama saja dengan telanjang,. Wanita dengan busana seperti ini adalah salah satu ahli neraka. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ketentuan hijab syar’i yang sesuai syariat Islam adalah busana yang tepat dan tidak transparan. Longgar Satu lagi ketentuan hijab yang sesuai syariat Islam adalah tidak menonjolkan lekuk tubuh. Busana yang dalam dan panjang sekalipun dapat mengundang laki-laki berbuat maksiat jika ukurannya sempit dan melekat di tubuh. Sekali lagi, hijab berfungsi sebagai pelindung dari perbuatan maksiat. Jadi, kenakanlah pakaian yang tebal dan longgar agar anda terlindungi. Beberapa ulama berpendapat bahwa hijab hendaknya dibuat selonggar mungkin sehingga menutupi lekuk tubuh. Seperti dikutip di beberapa media online, Syaikh Ibu Jibriin bahkan berpendapat bahwa busana seorang wanita hendaknya muat untuk dua orang. Tidak Menyerupai Laki-Laki Larangan bagi kaum Hawa untuk mengenakan busana yang membuatnya terlihat seperti laki-laki terlihat dalam berbagai hadits. Para ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah melaknat setiap wanita yang penampilannya menyerupai laki-laki, maupun sebaliknya, laki-laki yang penampilannya menyerupai perempuan. Jadi, tidak ada istilah tomboy dalam syariat Islam. Wanita harus berbusana sesuai kodratnya, yakni busana muslimah yang longgar dan menutupi auratnya dengan sempurna. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad “Tidak masuk golongan kami para wanita yang menyerupai diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupai diri dengan kaum wanita” HR. Ahmad Jadi, prinsip utama hijab syar’i adalah menempatkan wanita sesuai kodratnya. Wanita muslimah tidak semestinya berbusana dan bertindak kelaki-lakian, apalagi menyerupakan dirinya dengan kaum laki-laki. Tanpa Wewangian Satu lagi ketentuan hijab syar’i adalah tidak diberi weweangian. Aroma wangi akan menarik perhatian, termasuk lawan jenis. Memang, sebagian wanita mengenakan parfum agar lebih percaya diri dan agar aroma badannya tidak keluar. Namun senga atau tidak, wewangian yang menempel pada busana anda akan menarik perhatian orang lain. Bahkan Rasulullah menyamakan perbuatan menarik perhatian lawan jenis melalui wewangian sama dengan zina, seperti terlihat pada hadits berikut “Siapapun perempuan yang memakai wewangian. Lalu Ia melewati kaum laki-laki agar Ia menghirug wanginya, maka Ia sudah berzina” HR. An-Nasa’i Jadi, apakah anda masih meragukan seperti apa hendaknya busana seorang wanita Muslimah? Fungsi Hijab Syar’i adalah sebagai pelindung dari perbuatan maksiat. Jadi, beberapa kriteria di atas hendaknya menjadi pertimbangan anda dalam memilih busana. Jika anda sudah siap dan ingin menggunakan hijab syar’i anda bisa mulai dengan membaca artikel ini Tips Memulai Hijab Syar’i Bagi Pemula
Dream- Sudah banyak cerita mengenai hijrah seseorang karena mendengarkan petuah ulama. Begitu pula dengan kisah artis sensasional Cinta Penolope. Tak banyak yang menyangka jika perempuan bertato tersebut menemukan hidayah setelah mendengarkan sebuah ceramah. Berawal dari penasaran, hingga akhirnya membuatnya mantap untuk mengenakan hijab syari.
IDXChannel- Ketua Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Zubaidi segera mengeluarkan modul dakwah Islam Wasathiyah untuk sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid dan Majelis Taklim. Modul itu kini tengah dalam tahap penyusunan. Kiai Zubaidi mengungkapkan alasan dari pembuatan modul ini karena pengajian yang dilakukan di masjid dan majelis taklim tidak terprogram.
JilbabSyar'i Itu Lebar. 1. Deskripsi Jilbab Syar'i. 2. Tidak menggambarkan lekukan tubuh. Diantara syarat jilbab muslimah yang syar'i itu lebar, tidak pas badan dan juga tidak sempit. Lebarnya jilbab ini semestinya bisa menutupi semua lekukan tubuh wanita. Palingenggak, kalau pun enggak hijab', ya pakai syar'i bajunya selama bulan suci," kata Celine Evangelista. Tak hanya itu, lewat Instagram Story sang adik, Marissa Briggita, Celine terlihat bertanya kepada Ustaz Riza Muhammad terkait penampilannya saat itu. "Tapi kan aku nonmuslim. Beli[BAYAR DITEMPAT ] HIJAB SEGI EMPAT SYAR'I UMAMA VOAL MIRACLE SYAR'I UMAMA SCARF / SEGIEMPAT JUMBO SYARI / VOAL MIRACLE UMAMA (Dim Grey) Terbaru August 2022. Telah Dilihat Lebih Dari 6 kali. Beli Produk Hijab & Jilbab di Blibli. ️ 15 hari retur. Fashion Muslim
Hijabadalah salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam islam. Ceramah pendek jilbab di kalangan remaja. Hijab juga dapat melindungi kita dari berbagai hal yang negatif. Contoh ceramah singkat tentang hijab bismillahirrahmanirrahim. Banyak perempuan mulai menggunakan hijab syar'i bahkan cadar.
Adatujuh hal yang membuat hidup kita lebih sukses, bahagia dan berkah : 1. Hijrah total 2. Iman yang tebal 3. Taat yang maksimal 4. Tawakal 5. Silaturahim Personal 6. Sedekah Brutal 7. Dakwah optimal Sobat. Diantara sifat yang terpenting yang disampaikan Allah kepada orang-orang mukmin tentang Al-Quran adalah berkah.
Sc3CFH.
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/307
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/895
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/865
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/354
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/205
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/596
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/712
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/609
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/375
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/602
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/352
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/585
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/147
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/176
  • 4e4y7tgb7o.pages.dev/351
  • ceramah tentang hijab syar i